Beban yang berat
salah seorang panglima pasukan muslim, Amr bin
Ash, telah mengepung kota Aleksandria. Tetapi tentara
Romawi mengumpulkan sisa-sisa kekuatan militernya dan
mengerahkannya kembali untuk mempertahankan kota
tersebut. Tentara muslim gagal untuk melumpuhkan kota
dalam waktu cepat dan pengepungan terpaksa harus berlanjut.
Khalifah Umar sangat berambisi untuk melumpuhkan
dan mengambil alih benteng pertahanan Romawi yang
sangat penting itu. Pengepungan yang berlarut-larut
membuat jengkel Umar dan dengan nada marah ia menulis
kepada Amr bin Ash, "Apakah sentuhan kemewahan
Romawi telah begitu cepat merusak akhlakmu? Kalau
tidak, mengapa kemenangan harus ditunda begitu lama?"
Kata-kata Khalifah Umar menumbuhkan semangat
baru di kalangan prajurit Arab. Mereka melancarkan
serangan yang sangat gencar dan Aleksandria berhasil
ditaklukkan. Amr segera mengirim seorang utusan ke
Madinah untuk mengabarkan kemenangan itu kepada
khalifah. Utusan tersebut sampai di Madinah pada tengah
hari dan dia memilih untuk beristirahat di masjid karena
ia memandang tidak sopan mengganggu istirahat siang
sang khalifah. Meski demikian, berita kedatangannya
tersebar ke luar masjid dan sampai ke telinga Umar.
Khalifah segera memanggil utusan itu dan mendengarkan
berita kemenangan agung yang telah membuat
kedua matanya sulit terpejam. Dengan penuh kekhusukan,
Umar bersujud di tanah, mensyukuri nikmat yang
tiada bandingnya itu. Kemudian ia menoleh kepada lelaki
utusan dan bertanya, "Mengapa kamu tidak langsung
menginformasikannya padaku?
salah seorang panglima pasukan muslim, Amr bin
Ash, telah mengepung kota Aleksandria. Tetapi tentara
Romawi mengumpulkan sisa-sisa kekuatan militernya dan
mengerahkannya kembali untuk mempertahankan kota
tersebut. Tentara muslim gagal untuk melumpuhkan kota
dalam waktu cepat dan pengepungan terpaksa harus berlanjut.
Khalifah Umar sangat berambisi untuk melumpuhkan
dan mengambil alih benteng pertahanan Romawi yang
sangat penting itu. Pengepungan yang berlarut-larut
membuat jengkel Umar dan dengan nada marah ia menulis
kepada Amr bin Ash, "Apakah sentuhan kemewahan
Romawi telah begitu cepat merusak akhlakmu? Kalau
tidak, mengapa kemenangan harus ditunda begitu lama?"
Kata-kata Khalifah Umar menumbuhkan semangat
baru di kalangan prajurit Arab. Mereka melancarkan
serangan yang sangat gencar dan Aleksandria berhasil
ditaklukkan. Amr segera mengirim seorang utusan ke
Madinah untuk mengabarkan kemenangan itu kepada
khalifah. Utusan tersebut sampai di Madinah pada tengah
hari dan dia memilih untuk beristirahat di masjid karena
ia memandang tidak sopan mengganggu istirahat siang
sang khalifah. Meski demikian, berita kedatangannya
tersebar ke luar masjid dan sampai ke telinga Umar.
Khalifah segera memanggil utusan itu dan mendengarkan
berita kemenangan agung yang telah membuat
kedua matanya sulit terpejam. Dengan penuh kekhusukan,
Umar bersujud di tanah, mensyukuri nikmat yang
tiada bandingnya itu. Kemudian ia menoleh kepada lelaki
utusan dan bertanya, "Mengapa kamu tidak langsung
menginformasikannya padaku?
""Karena aku melihat tidak pantas mengganggu tuan
dalam istirahat siang tuan," jawab si utusan.
"Seperti itukah caramu menilaiku? Jika aku terbiasa
tidur siang, siapa yang akan memikul tugas kekhalifahan?"
kata Umar.
dalam istirahat siang tuan," jawab si utusan.
"Seperti itukah caramu menilaiku? Jika aku terbiasa
tidur siang, siapa yang akan memikul tugas kekhalifahan?"
kata Umar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar